Langsung ke konten utama

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Bidadari Yang Terbuai Oleh Janji)

 Oleh, Haerul Syam KP       


          BIDADARI YANG TERBUAI OLEH JANJI


Embun malam kini telah membumbung tinggi diantara perihnya langkah yang kau tapaki! Terlintas banyak ilusi bahwa kepedihan memang layak dihadapi. jikalau senyummu telah dilumuti oleh pilihan yang tak harus dipilih, lalu apa yang tersembunyi dibalik manis senyumanmu kini?
Memahami keadaan diantara tiga perasaan yang selalu meronta akan geramnya perbedaan menandakan bahwa matamu kini telah tertimbun buta oleh ilusi. lalu apa yang tersembunyi dibalik kedua bola matamu kini?
Memilih berdasarkan ego adalah kesalahan yang tak bisa ditawar lagi seperti ikan teri yang tak berseri. Lalu mengapa kau memilih hinggap didalam kepedihan jika kau telah memahami keadaan yang telah tertera lagi. Bukankah kita dituntun untuk menyatukan hati dan pikiran disaat mati langkah dalam memilih? Aku, kau & bekas pacarmu . Layaknya segitiga sudut tak bersisi di balik jalan gelap yang telah dipilih. Mengerti adalah salah satu kunci dalam bertikai di hadapan embun pagi.
Berjanji, ahh lagi lagi. Lebih baik kubertikai dengan diri sendiri dihadapan tuhan yang tak pernah berhenti mengerti.

NOTE:
Seringkali telah terjadi benturan tiga sisi didalam keadaan yang penuh dengan misteri.
Berhentilah memilih , kini saatnya kau yang harus dipilih. Layaknya embun pagi, kau adalah pilihan oleh merpati dikala pagi telah tiba menyambut hari. Berhenti bukan berarti mati. Namun, seringkali hati tak selalu sama dengan pikiran yang selalu meminta untuk memilih.

----------------------------------------------------------------

CP Wa atau Seluler +6289 5342 1502 41

E-Mail: hrlsyamspd@gmail.com

Sosial Media:

IG @hrlsyam

FB Haerul Syam KP

LINE id:hrlsyam

---------------------------------------------------------

Jangan lupa tinggalkan komentar/saran

Untuk lebih memotivasi diri saya agar tetap menghasilkan tulisan tulisan penuh makna setiap harinya!

.

Something good need a long time


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jingga Sore Sebentar Lagi Mendatangkan Rindu (Part2)-(Kutukan Sang Pencipta)

Writer:Haerul Syam KP Kutukan Sang Pencipta Matahari kini mulai terbit dan terlihat indah di ufuk timur, berpancarkan cahaya tenang gemerlap mengelilingi sudut kota di ibu kota, tentunya indah! Sungguh! Nyata adanya.. Memandangi cahaya cahaya penuh cinta seakan memaksa hati untuk terus berkata. "ahhh mungkin saja dia tak melihat bayangan dari percikan jingga yang kian merona, ahh sudahlahh... Biarkan saja. "          Seketika matahari pun kian meronta naik ke angkasa, hampir saja kudibuat buta akibatnya. sinarnya yang kian memanas membakar tubuh tak sadar aku dibuatnya.. Kini waktu telah menunjukkan Pukul 12:00 Wita dihari minggu yang penuh ketiadaan rasa..   matahari  pun telah membuang warna cahaya indahnya. Purnama pun beranjak dari tempat duduknya, dan melangkahkan kakinya untuk menuju rumahnya... Ia, dia purnama.. sosok lelaki angkuh sombong yang selalu saja melafalkan dengan mulus akan janjinya kepada wanita...

Jingga Sore Sebentar Lagi Mendatangkan Rindu (Part1)-(Berlian Lumpur)

Writer:Haerul Syam KP Berlian Lumpur Disebuah desa kecil terpencil yang penuh lumpur bagai damai tak bertemu seolah semesta tak ingin diharapkan lagi. Namun Tak disangka, penduduk yang hanya bisa   dikatakan dalam hitungan jari saja bisa dijabarkan bahwa mereka adalah sebuah anugerah paling terindah bagi hiasan untuk desanya, mengapa? Iya, mereka seakan berlian yg hilang tertanam oleh lumpur coklat bebau tanah. Namun tak disangka sukar dipercaya sosok wanita cantik yang bernama Annisa mampu membuat para kaum lelaki terus terngiang dan bertahan akan kehadirannya...  Nisa (panggilannya) yang Berhati lembut, senyumnya yang manis , keseluruhan nya bisa dikatan dialah berlian sesungguhnya. sungguh!!! nyata adanya!!!            Nisa yang hidup di desa terpencil itu adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah berada disurga 4 tahun yang lalu tepatnya. Sejak itu iya berumur 10 tahun, sayang sekali, sungguh sayang . Na...

Pertikaian Dengan Jarak & Waktu (Angin & Hujan)

                                Angin & Hujan Ninety Sixed Hour ago, Sebuah kalimat kalimat tak asing mulai terdengar ditelinga, mengharapkan sebuah keajaiban dimana hujan berhenti agar hati bisa bersedih. Terkalahkan oleh hujan dimalam hari, membuatnya begitu murka akan keadaannya yang tak bisa dipahami. Kemudian, seketika suara rintihan hujan mulai sedikit mengontrol emosi memberikan ruang terhadap siapa saja yang ingin menggantikan nya. Namun, nyatanya kehadiran hujan selalu tak dihargai akan kebenaran yang ada. Tak pernah disyukuri oleh siapa saja. Pada akhirnya angin mulai mengerti tentang hatinya yang terombang ambing oleh serpihan kepedihan yang diperolehnya dari siapa saja. Tiupan angin menghantarkan hujan memberikan kalimat yang berisikan "aku ingin dihargai" Katanya, Kemudian, burung burung hanya menyaksikan kepedihan yang hujan & angin hadapi. Tak ada sebuah pertikaian berarti namun penuh...