Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Kepedihan Melati)

                                                   KEPEDIHAN MELATI Pagi ini matahari begitu indah menyinari bumi dikala hati sedang menerka nerka tentang dirimu yang entah dimana mimpimu terlaksana selepas malam pergi. Kicauan burung yang mulai bersandiwara mengingatkanku tentang betapa sulitnya dirimu dikalahkan lewat rasa.  Mungkinkah, perkataan ku salah?  Kupu kupu mulai berterbangan disudut jendela guna mencari nafkah untuk anak tercinta, membawa secercah sedih seperti cacing yang tak mengerti betapa sulitnya menyelami tanah kering disepertiga sepi. Mengapa begitu sulit, katanya.  Memimpikanmu selepas pagi datang membawa harapan adalah sesuatu hal indah yang di impikan olehnya. Mengajakmu bercengkrama tentang rasa adalah pilihannya guna memulikan hatimu yang pilu akibat kejamnya sandiwara terhadap mu. Mungkinkah ada cara untuk bisa membuat...

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Mati Tanpa Rasa)

MATI TANPA RASA Hari ini semesta mengutarakan inginnya terhadap penunggunya.katanya ia mengalah, mengalah terhadap jingga yang terus menerus mengejarnya untuk berhenti melepas rindunya yang searah denga cintanya. Berlari seperti kuda tua demi rasa yang menipunya adalah salah satu alasan baginya untuk dicinta. Katanya! Tak henti berlari, merangkak, merintih untuk seketika ucapnya dikatakan benar terhadap pujaannya. Namun apa daya segalanya hanya suatu percikan noda noda bising yang tak pernah ingin dimengerti oleh sang penerima rasa. Ada apa katanya? Mengapa? Mengapa kau begitu sempurnah untuk diratapi terhadap lelahnya jiwa? Setelah banyaknya pengorbanan rasa terhadap jiwa yang masih tak mampu menerima segala percikan noda yang membuatnya terluka. pada akhirnya kata menyerah baginya hanyalah sebuah teori semata. Dikemudian hari dengan rasa yang sama serta jiwa yang lelah membuatnya melangkahkan kakinya untuk mendapatkannya. Doa restunya terhadap semesta begitu istimewa agar jiwany...