MATI TANPA RASA
Hari ini semesta mengutarakan inginnya terhadap penunggunya.katanya ia mengalah, mengalah terhadap jingga yang terus menerus mengejarnya untuk berhenti melepas rindunya yang searah denga cintanya. Berlari seperti kuda tua demi rasa yang menipunya adalah salah satu alasan baginya untuk dicinta. Katanya!
Tak henti berlari, merangkak, merintih untuk seketika ucapnya dikatakan benar terhadap pujaannya. Namun apa daya segalanya hanya suatu percikan noda noda bising yang tak pernah ingin dimengerti oleh sang penerima rasa.
Ada apa katanya? Mengapa? Mengapa kau begitu sempurnah untuk diratapi terhadap lelahnya jiwa?
Setelah banyaknya pengorbanan rasa terhadap jiwa yang masih tak mampu menerima segala percikan noda yang membuatnya terluka. pada akhirnya kata menyerah baginya hanyalah sebuah teori semata.
Dikemudian hari dengan rasa yang sama serta jiwa yang lelah membuatnya melangkahkan kakinya untuk mendapatkannya. Doa restunya terhadap semesta begitu istimewa agar jiwanya tak tertular kata mengalah terhadap rasa yang begitu kuat akan inginnya.
Pada akhirnya, setelah sekian lama rasanya terluka terhadap cintanya, kini keharusan yang tak mampu dipahami telah datang padanya. Katanya bahagiamu tak akan pernah ada dikala jiwamu lelah akan rasa yang tak searah dengan inginnya.
Tuhanpun bertindak seketika, rasa, jiwa dan hatinya terhenti secara paksa yang sekian lama bersandiwara akibat inginnya yang tak pernah sempurnah dikala segalanya telah lelah.
Hidupnya yang tak pernah memiliki bahagia sebelum kematiannya, memaksa tuhan berjanji padanya.
Bahagiamu akan terlaksana disurga setelah penyiksaannya terhadapmu.
Kegagalan sebuah pertarungan dikehidupan nyata adalah suatu peristiwa langkah yang menyakiti jiwa.
Rasa yang telah lelah, hati yang telah resah, serta cinta yang hanya dianggap ucapan semata akan terus menerus membuat diri menjadi mati rasa. Katanya,
NOTE:
Cinta sejati memang ada, dan telah nyata adanya. Namun apadaya tuhan seringkali menetapkan garisnya untuk tidak bersamanya. Katanya, Jikalau hati tak sejalan lagi dengan rasa terhadap inginnya lalu apa gunanya terus menerus berharap Dengan sepenuh jiwa? Bukankah, berhenti bukan berarti mati? Dan mati bukan berarti berhenti? Tuhan telah menyisipkan segalanya dengan penuh cinta disetiap kecupan manisnya tanpa perantara yang akan membuatnya bahagia.
CP Wa atau Seluler +6823 4831 6298
E-Mail: hrlsyamspd@gmail.com
Sosial Media:
IG @hrlsyam
FB Haerul Syam KP
LINE id:hrlsyam
---------------------------------------------------------
Jangan lupa tinggalkan komentar/saran
Untuk lebih memotivasi diri saya agar tetap menghasilkan tulisan tulisan penuh makna setiap harinya!
.
Something good need a long time
Komentar