Langsung ke konten utama

Pertikaian Dengan Jarak & Waktu (Angin & Hujan)


                               Angin & Hujan


Ninety Sixed Hour ago,

Sebuah kalimat kalimat tak asing mulai terdengar ditelinga, mengharapkan sebuah keajaiban dimana hujan berhenti agar hati bisa bersedih. Terkalahkan oleh hujan dimalam hari, membuatnya begitu murka akan keadaannya yang tak bisa dipahami.

Kemudian, seketika suara rintihan hujan mulai sedikit mengontrol emosi memberikan ruang terhadap siapa saja yang ingin menggantikan nya. Namun, nyatanya kehadiran hujan selalu tak dihargai akan kebenaran yang ada. Tak pernah disyukuri oleh siapa saja.

Pada akhirnya angin mulai mengerti tentang hatinya yang terombang ambing oleh serpihan kepedihan yang diperolehnya dari siapa saja. Tiupan angin menghantarkan hujan memberikan kalimat yang berisikan "aku ingin dihargai" Katanya,

Kemudian, burung burung hanya menyaksikan kepedihan yang hujan & angin hadapi. Tak ada sebuah pertikaian berarti namun penuh dengan arti tak ada kata yang bisa di mengerti semuanya diam hanya dengan seperti ini.

Dan kembali, hujan kembali, ya kembali menghantam debu debu jalanan yang terlihat buruk disepertiga jalan menuju kebahagiaan. 

Ke egoisan hujan tak bisa membuat angin mengerti akan maksud hatinya yang sedikit penuh dengan kotoran teori.

Katanya "aku ingin dihargai" tetapi hujan tak bisa menghargai dan mengerti Angin akan hadirnya menemani. 

Seketika Tuhan berkata kepada siapa saja. Jikalau ingin dimengerti cobalah untuk belajar mengerti, jikalau ingin dipahami cobalah untuk belajar memahami, dan Jikalau ingin dihargai cobalah untuk belajar menghargai.

Karena pada dasarnya sesuatu yang berharga adalah hasil dari cerminan diri, berbuat baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik. Berbuat jahat maka akan menghasilkan sesuatu yang jahat. Menghargai akan menghasilkan sesuatu yang lebih dihargai.

Karena jikalau terlalu banyak teori Itu hanya sampah semata, menjengkelkan seperti sapi yang tak tau mana ibu tiri, "koreksi diri kemudian banggakan diri, koreksi diri kemudian banggakan diri, koreksi diri kemudian banggakan diri" 


NOTE:

Seperti yang tuhan katakan bahwa segalan sesuatu yang baik maka akan dibalas dengan kebaikan, begitupun dengan sebaliknya. Terkadang keharusan memaksa diri untuk seolah olah hanya mereka yang mengerti ternyata salah arti.

Berharap kepada siapa saja terkadang membuat kita mudah untuk di koreksi. Berserah diri adalah kunci dari setiap macam teori yang ada.

Teori menghargai lebih sering dilontarkan agar dimengerti, namun apa daya mereka tak mampu koreksi diri kemudian membaggakan diri. Seolah olah hanya mereka yang ingin dijunjung tinggi seprti bidadari yang tak tau kemana pergi.

Pada intinya, berhentilah berteori seperti sapi Jikalau nyatanya hanya ingin menyombongkan diri, aku mengerti dan mereka mengerti engkau adalah serpihan sepi yang sulit diobati .

"Sesuatu yang baik akan membutuhkan waktu yang sangat lama" god say be happy 



CP Wa atau Seluler +6823 4931 6298

E-Mail: hrlsyamspd@gmail.com

Sosial Media:

IG @hrlsyam

FB Haerul Syam KP

LINE id:hrlsyam


---------------------------------------------------------


Jangan lupa tinggalkan komentar/saran


Untuk lebih memotivasi diri saya agar tetap menghasilkan tulisan tulisan penuh makna setiap harinya!


.


Something good need a long time


Komentar

Unknown mengatakan…
Wawww bgusss bngetttttt

Postingan populer dari blog ini

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Ditikam Dunia)

Oleh Haerul Syam KP                                          Ditikam Dunia             Masa kini kian berganti seiring bertambahnya usia, Bergejolak meminta apa yang kian terbengkala dimata manusia adalah sebuah peristiwa yang tak terasa. Hati, pikiran, perilaku, kian berubah atau apakah tetap sama dengan apa yang biasanya dirasa? Seringkali, kelalaian terhadap penciptanya semakin berdarah darah dengan kebutuhan didunia yang bergejolak agar rasa merona yang dirasa seakan memaksa untuk bersandiwara terhadapnya. Lalu, apakah dengan meminta restu terhadap dosa adalah jalan ketika usia telah berbaur dengan tanah yang berlumutan tanah?            Bukankah, itu adalah sebuah kesalahan dikala tuhan menginginkan sebuah percikan rindu disetiap ucapannya yang membara akibat hambanya? ...