Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Ditikam Dunia)

Oleh Haerul Syam KP                                          Ditikam Dunia             Masa kini kian berganti seiring bertambahnya usia, Bergejolak meminta apa yang kian terbengkala dimata manusia adalah sebuah peristiwa yang tak terasa. Hati, pikiran, perilaku, kian berubah atau apakah tetap sama dengan apa yang biasanya dirasa? Seringkali, kelalaian terhadap penciptanya semakin berdarah darah dengan kebutuhan didunia yang bergejolak agar rasa merona yang dirasa seakan memaksa untuk bersandiwara terhadapnya. Lalu, apakah dengan meminta restu terhadap dosa adalah jalan ketika usia telah berbaur dengan tanah yang berlumutan tanah?            Bukankah, itu adalah sebuah kesalahan dikala tuhan menginginkan sebuah percikan rindu disetiap ucapannya yang membara akibat hambanya? ...

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Teori Hati)

  Oleh, Haerul Syam KP                                                          TEORI HATI Malam ini angin begitu sangat terasa menghantui ketetapan yang telah digariskan tuhan dengan rasanya. Angin yang tak lagi ingin bersua temu dengan rasa yang kian terbengkala oleh waktu adalah sebuah kebencian terhadapnya Mencekam, menusuk, menindih , perih begitulah rasanya, nyata adanya! Ditinggalkan seorang untuk bertikai dengan lainnya adalah sebuah kegagalan yang telah meniupkan kebencian didalam diri. Hati berhenti, jiwa berdusta, pikiran tertikam. Ngeri, nyata perih adanya! Berharap janji tuhan yang tertinggal akan mendatangkan sebuah keindahan dikala hati telah perih akibat rasa yang tak lagi dirasa oleh hati yang berperasa perih.! Kemudian , semesta pun...

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Bidadari Yang Terbuai Oleh Janji)

  Oleh, Haerul Syam KP                    BIDADARI YANG TERBUAI OLEH JANJI Embun malam kini telah membumbung tinggi diantara perihnya langkah yang kau tapaki! Terlintas banyak ilusi bahwa kepedihan memang layak dihadapi. jikalau senyummu telah dilumuti oleh pilihan yang tak harus dipilih, lalu apa yang tersembunyi dibalik manis senyumanmu kini? Memahami keadaan diantara tiga perasaan yang selalu meronta akan geramnya perbedaan menandakan bahwa matamu kini telah tertimbun buta oleh ilusi. lalu apa yang tersembunyi dibalik kedua bola matamu kini? Memilih berdasarkan ego adalah kesalahan yang tak bisa ditawar lagi seperti ikan teri yang tak berseri. Lalu mengapa kau memilih hinggap didalam kepedihan jika kau telah memahami keadaan yang telah tertera lagi. Bukankah kita dituntun untuk menyatukan hati dan pikiran disaat mati langkah dalam memilih? Aku, kau & bekas pacarmu . Layaknya segitiga sudut tak bersisi di balik jalan gelap y...