Langsung ke konten utama

Pertikaian Dengan Jarak Dan Waktu (Teori Hati)

  Oleh, Haerul Syam KP                  

                                     TEORI HATI

Malam ini angin begitu sangat terasa menghantui ketetapan yang telah digariskan tuhan dengan rasanya. Angin yang tak lagi ingin bersua temu dengan rasa yang kian terbengkala oleh waktu adalah sebuah kebencian terhadapnya
Mencekam, menusuk, menindih , perih begitulah rasanya, nyata adanya!
Ditinggalkan seorang untuk bertikai dengan lainnya adalah sebuah kegagalan yang telah meniupkan kebencian didalam diri. Hati berhenti, jiwa berdusta, pikiran tertikam. Ngeri, nyata perih adanya!
Berharap janji tuhan yang tertinggal akan mendatangkan sebuah keindahan dikala hati telah perih akibat rasa yang tak lagi dirasa oleh hati yang berperasa perih.!
Kemudian , semesta pun bergerak dengan cepat guna membakar segala kebencian terhadap rasa yang perih akibat cinta terhadapnya bisa terobati.

Sejatinya hati, pikiran dan rasa adalah sebuah ketetapan yang harus disatukan, mengikuti jalan yang benar agar segala keindahan terhadap purnama tetap memiliki cinta kesesama luka.

Kemudian, Seringkali manusia begitu lalai akibat perasaan yang sangat kejam menghantui hati dengan segalanya. Akibatnya berbuat buruk agar segala rasa dapat tersampaikan adalah sebuah jalan yang dipilihnya.

Dan pada akhirnya.. semuanya hanyalah sebuah kesalahan yang nyata.. mencintai dengan rasa, hati, dan pikiran adalah sebuah keharusan bukan kepaksaan!!

NOTE:
Kepergian akibat rasa yang telah memudar bukanlah suatu keharusan yang dinginkan tuhan untuk terus menerus ditapaki.
Seringkali manusia begitu lalai bahwa semestinya kepergian adalah suatu kebaikan untuk dirimu yang ingin menghadirkan sebuah mimpi nyata akan kehidupan dimasa depan!
Bersedih?,menangis?,Merintih? Itu hanyalah sebuah teori yang tak pernah engkau pahami. Itu hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus engkau ikuti.
Menyiksa diri dari kepergiannya bukanlah sebuah solusi agar diri mampu berdiri.
Berhenti menjadi pengecut!!

----------------------------------------------------------------

CP Wa atau Seluler +6289 5342 1502 41

E-Mail: hrlsyamspd@gmail.com

Sosial Media:

IG @hrlsyam

FB Haerul Syam KP

LINE id:hrlsyam

---------------------------------------------------------

Jangan lupa tinggalkan komentar/saran

Untuk lebih memotivasi diri saya agar tetap menghasilkan tulisan tulisan penuh makna setiap harinya!

.

Something good need a long time

Bh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jingga Sore Sebentar Lagi Mendatangkan Rindu (Part1)-(Berlian Lumpur)

Writer:Haerul Syam KP Berlian Lumpur Disebuah desa kecil terpencil yang penuh lumpur bagai damai tak bertemu seolah semesta tak ingin diharapkan lagi. Namun Tak disangka, penduduk yang hanya bisa   dikatakan dalam hitungan jari saja bisa dijabarkan bahwa mereka adalah sebuah anugerah paling terindah bagi hiasan untuk desanya, mengapa? Iya, mereka seakan berlian yg hilang tertanam oleh lumpur coklat bebau tanah. Namun tak disangka sukar dipercaya sosok wanita cantik yang bernama Annisa mampu membuat para kaum lelaki terus terngiang dan bertahan akan kehadirannya...  Nisa (panggilannya) yang Berhati lembut, senyumnya yang manis , keseluruhan nya bisa dikatan dialah berlian sesungguhnya. sungguh!!! nyata adanya!!!            Nisa yang hidup di desa terpencil itu adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah berada disurga 4 tahun yang lalu tepatnya. Sejak itu iya berumur 10 tahun, sayang sekali, sungguh sayang . Na...

Pertikaian Dengan Jarak & waktu (Antara Aku, Kau & Penunggumu)

 Oleh, Haerul Syam Antara aku, kau & penunggumu              Ketegangan dibawah langit hitam kini kembali terungkap tentang perihnya sebuah pengharapan diantara kesetian yang tak kunjung datang. Diantara kesetian yang diciptakan tuhan untuk ditanamkan kini telah hilang dari percikan pesona pujangga yang kian terbengkala oleh sebuah penghianatan. Janji hanya tinggal janji, pengharapan hanya tinggal kepedihan.  "Berharap terhadap segerombolan kepedihan dimuka bumi adalah memang sebuah kepedihan" kemudian kumenerka nerka terhadap apa yang kini telah terjadi diantara kepastian yang hanya sebuah ucapan semata dimata semesta, yang tak kunjung di nyatakan kepada pemiliknya! Lalu, apakah semesta kemudian yang disalahkan dengan pengharapan yang terjadi dikemudian hari.  "Ahh tentu saja itu adalah sebuah alasan tak berprasaan dikala janji, kepastian selalu saja diterkam dengan pengharapan ...