Langsung ke konten utama

Jingga Sore Sebentar Lagi Mendatangkan Rindu (Part1)-(Berlian Lumpur)

Writer:Haerul Syam KP

Berlian Lumpur


Disebuah desa kecil terpencil yang penuh lumpur bagai damai tak bertemu seolah semesta tak ingin diharapkan lagi. Namun Tak disangka, penduduk yang hanya bisa dikatakan dalam hitungan jari saja bisa dijabarkan bahwa mereka adalah sebuah anugerah paling terindah bagi hiasan untuk desanya, mengapa? Iya, mereka seakan berlian yg hilang tertanam oleh lumpur coklat bebau tanah. Namun tak disangka sukar dipercaya sosok wanita cantik yang bernama Annisa mampu membuat para kaum lelaki terus terngiang dan bertahan akan kehadirannya...  Nisa (panggilannya) yang Berhati lembut, senyumnya yang manis , keseluruhan nya bisa dikatan dialah berlian sesungguhnya. sungguh!!! nyata adanya!!!
           Nisa yang hidup di desa terpencil itu adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah berada disurga 4 tahun yang lalu tepatnya. Sejak itu iya berumur 10 tahun, sayang sekali, sungguh sayang . Namun harus diakui bahwa ini adalah sebuah jalan untuk menemukan sebuah keindahan lainnya yang diberikan oleh tuhan kepadanya... Berselang waktu yang lama, 10 tahun kemudian semenjak kedua orang tuanya terhenti nafasnya oleh semesta kini nisa telah menjadi kembang berlian yang dikagumi oleh banyak lelaki, salah satunya lelaki pendatang asal tanah bugis.. tak heran lelaki ini pun lansung jatuh hati kepadanya,..!!!
 "Sungguhhh , wanita ini sangat indahh bagai kuda poni pemalu yang berada ditaman" .. katanya... Lelaki ini bernama Purnama.. sosok lelaki yang angkuh, sombong, kasar, pergaulan yang salah kini telah menaruh hati kepada wanita yang dimiliki oleh desa lumpur yang terpencil.. tak lama kemudian Purnama
" lelaki sombong" kini telah bertemu nisa untuk yang kedua kalinya, berbeda sebelumnya, pertemuannya kini purnama telah bisa berucap kata manis dari mulut angkuhnya
 " kau bagai sinar pagi yang dinantikan oleh bunga bunga dipagi hari" (kata purnama sang lelaki angkuh) ...
 Nisa si "pemilik hati berlian" hanya tersenyum manis seolah dia sudah terbiasa dengan perkataan manis gula pasir yang sering di dengarnya..
          Purnama pun kaget dengan respon manis dari Nisa yang sangat manis...
"ahhh sayang.... Aku lupa.. harusnya aku tanyakan namanya.. ahhhh bodo.." katanya,....
Tak selang waktu yang lama purnama pun berusaha untuk mencari tahu nama wanita yang baru saja dilihatnya kepada penjaga warteg yang dikunjunginya..
 " ibu... Prek prekk... Ibu, mau nanya ibu.......
 " Nanya apa dek"... Kata ibu pemilik warteg,
" mau nanya , wanita yang lewat tadi itu namanya siapa ya bu?"
... Si ibu pun tersenyum jahat kepadanya...
"Hahahahaha.... Tak disangka akhirnya angka yang kutargetkan telah kucapai, ini adalah sebuah keberhasilan yang sangat luar biasa..."
 Purnama terdiam membara memanas dengan mata memerah, "loh kok ibu ketawa"...
Si ibu pun kembali menjawab...
 " Iyalah ketawa, kamu tuh bukan yang pertama yang menanyakan namanya, maka dari itu aku anggap ini adalah sebuah keberhasilan, kamu tau sudah berapa orang yang menyakan namanya?"..
 "belum.. buat apa aku tahu, tak penting......"
Si ibu pun tertawa,
"hahahaha, ya sudah... Namanya nisa.. Annisa, wanita berlian yang dimiliki oleh desa lumpur terpencil ...  "  
Hmmmmmmmmm............ dengan wajah yang berkeringat purnama pun lansung meninggalkan warteg dipinggir jalan itu setelah pertanyaannya terjawabkan..  dengan bertujuan untuk kemudian mencari nisa di setiap sudut desa lumpur yang bau tanah, purnama pun keliling.. dari jauh.... Pandangan yang seolah menandakan bahwa sebuah sosok yang dinantikan berada disana.. dia melihatnya diteras rumah yang berteduhkan tenda.. ia mendekat, semakin mendekat, terus mendekat  . Dannnnnnn buammmmmmm.... ia berkata
"wanita berlian, aku purnama, yang dikirim oleh tuhan untuk membingkai dirimu"
sambil tersenyum.... Brengsek memang, mulut yang penuh gombalan, tak tahu etika menyapa, tak tahu adat perantauan tubuhnya ... Nisa pun menjawab
"waalaikumsalam...."
Purnama pun malu tak bergerak, diam seperti patung merona bagai kambing yang terkena air... Tak bisa berkata kata , hanya bisa berdiam.
. ia malu, sungguh malu!!!!! Tak lama setelah ia terdiam... Purnama pun mulai sedikit tenang dengan suasana yang dihadapinya, ia pun mengulangi ucapannya,
"Assalamualaikum.. Nisaa"
 .... Dengan wajah yang sedikit malu malu. (dalam agama Islam, allah SWT mewajibkan bagi siapapun hambanya untuk mengawali sapaan dengan ucapan assalamualaikum). Untuk kedua kalinya "Waalaikumsalam" nisa berucap..
 "ada apa ?, Mas mau kemana? Mas orang baru ya?" .....
             Purnama pun tambah heran terheran dalam hatinya iya berkata
" wah ternyata dia orangnya sangat responsif, gilaaa.... TIpe aku banget nih"...
.. "mas kok diam?...mas?"

.... "Oh, hehehe maaf, iya aku orang baru, aku dari tanah bugis"
dalam hati purnama kembali bergreolak dengan kata-kata sembrononya..
"wahhh gokill , gila...., Cantik parahh"...

... "Ohh.. kesini tujuannya apa mas? Ada yang bisa saya bantu?"..

.."kesini tujuannya untuk menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah yang tersedia dikampus saya, disini saya magang di salah satu sekolah yang berada diujung sana"...

..."mmm mahasiswa, oh iya semoga betah dikampung sini ya mas, desa yang berlumuran dengan lumpur, hehehe"
nisa pun sesekali melemparkan senyumannya yang manis kearah purnama..
               Purnama pun menjawab dengan wajah yang sangat berbeda kali ini, seolah olah dia memiliki sebuah hadiah yang sangat istimewa didalam hidupnya..
" iya, makasih.... Ehhh aku purnama, kamu nisa ya?, Gadis berlian yang ada di desa ini , hehehehe"..

.... "Berlian? , Wah mas ngaco nih, jangan gitu mas, setiap hari aku dengar gombalan mulu, bosan aku, .. hmmm ehh kalau boleh tau kok tau nama saya ya mas?...”

"Iyaa.. berlian.. berlian kata ibu ibu warteg yang ada di seberang jalan sana... Dan diapun yang memberitahukan kepada saya kalau nama kamu nisa"....
Cerita panjang lebar, akhirnya mereka pun mulai kenal satu sama lain...
Singkat cerita.  setelah beberapa hari purnama didesa lumpur yang dihidupi oleh berlian secantik nisa, mereka pun sudah sangat dekat ,  sangat bahagia... Nisa terlihat senang dengan perilaku purnama yang peduli terhadapnya... Disuatu hari, nisa pun berkata...
 "Aku baru kali ini sesenang ini, aku ini kenapa.."
dia pun bingun dengan dirinya yang seolah olah hidup ditengah keramain kepedulian, kebahagiaan yang ada didekatnya...
Dan.... Hampir tibalah waktunya, waktu dimana purnama untuk kembali ketempat kampusnya berada. Purnama pun mencari sang berliannya.. Annisa, wanita yang didekati nya namun sampai saat ini mereka hanya sekedar teman dekat yang mengejolak bahagia... Berjalan, terus berjalan menyusuri setiap rongga-rongga desa .. tak lama berjalan, purnama pun melihat nisa di seberang jalan tempat dimana ia berdiri....
 "Nisa...., Nisa..."
Sambil melambaikan tangannya ia berteriak...
"Nisaa...., Berliaan"..
Nisapun mealihkan pandangannya kearah purnama... Sambil tersenyum nisa hanya melambaikan tangannya.. purnama pun mendekat..
"Nis.. kamu mau kemana...?" Katanya..
... "Ohh aku gak mau kemana mana, cuman sekedar jalan jalan sore aja, menikmati kampung halamanku yang diselimuti oleh senja jingga yang ditunggu perindunya"... Purnama pun memasang wajah seriusnya.. dan berkata.. " nis.. besok aku akan pulang",
... "Kemana" kata nisa..
... "Ketempat asalku, di Sulawesi, sudah waktunya saya harus kembali, tugas saya disini sudah selesai"..

Nisapun hanya tersenyum, seolah olah dia akan kembali merasakan pedihnya disiksa batin..
"oh..iya, kapan?"

"Besok pagi"...
Dengan wajah yang serius purnama pun berkata
"nis.. kamu gak mau ikut aku ke sulawesi, disini kamu sendiri, disini kamu gak punya siapa-siapa!!, Ikut aku aja, ada hadiah untukmu setelah kita tiba disana..."

Nisapun terheran heran mendengar perkata purnama..
"haaaaaaahh?, Ikut.. ngaco kamu, aku gak bisalah ikut kesana, meskipun kampungku kotor, gak ada apa-apa.. tapi aku masih punya rumah orangtuaku yang harus daya jaga, gak boleh saya tinggal... Hartaku is my home"...

              Purnama pun yang kini telah berubah sifatnya dari yang angkuh, sombong menjadi pria sejati yang sangat baik dan peduli kepada nisa, si wanita berlian... Ia, dia berubah sejak bertemu nisa.. awalnya niatnya hanya untuk bermain main dengan nisa, seperti yang biasa ia lakukan kepada wanita yang ditemuinya...

"Oh.. gitu, ya udah besok aku berangkat.. aku mau kamu disini tetap baik baik, jangan lupa sama aku, sama kepeduliannku padamu"..

Purnama tak pernah mengungkapkan perasaannya kepada nisa dengan serius.. ia hanya sesekali bercanda kepadanya.. namu didalam hatinya ia sangat ingin memilikinya namun belum saatnya...

... "Oh iya pasti, aku gak lupa sama kamu"..

......"nis,  aku mau bilang sama kamu, setelah aku kembali ke Sulawesi, sebulan kemudian saya ingin kembali lagi kesini, akan ada hadiah untukmu..”

Sambil tersenyum nisapun berkata
"hahaha gak usah repot repot mas, disana aja selesaikan kuliahnya dulu, fokus.. jangan kayak nisa sekolah gak, kerja gak.. ok?".
.
Sambil tersenyum purnama pun berkata
.." hehehe iya, tapi pasti aku akan kesini lagi , ada hadiah untukmu...”

Waktu pun berlalu... Hari pun tiba untuk memulangkan purnama kekampung halamannya..
"wahhh pulang juga nih"
.. dalam hatinya...

"Bum...bum..bumm..bum....."
Suara motor yang akan membawanya kebandara pun telah datang didepan rumah ibu lurah yang ditempati purnama...
Purnama pun keluar, dengan wajah yang sangat berat, ia melihat keseliling, seolah dia mencari wajah yang dirinduinya..
 " ayo mas, naik" kata tukang ojeknya...

..Purnama pun naik , mereka pun berangkat menuju bandara ..
Tak terlihat oleh purnama, nisa pun memandangi dari jauh kepergian purnama menuju kampung halamannya..

"Hmmmm, yaaa.. " kata nisa dalam hatinya, entah apa yang ia katakan, entah apa maksud dari perkataannya..

... Seminggu berlalu... Nisapun kini masih menjadi dambaan para lelaki didesa lumpur, tuan putri ibaratnya..

...... "Let it be...let it be..let it be.. ohh let it be".. sepenggal lirik dari lagu the Beatles iya nyanyikan sambil menyapu halaman rumahnya...
 "Speaking world of wisdom let it be...."
...... "Duaaarrrrrrrrr" suara hentakan pagar...
"Darr....."
Nisa pun kaget... Dia menoleh kearah pagar rumahnya, dan.....
..ternyata tdk ada siapa-siapa disana.
Nisapun heran, diapun berteriak..
"ahh siapa ya"
Seketika hening, tak ada siapa siapa memang sampai magrib tiba..
Malam tiba, waktu terus berlalu. Seketika nisapun bermimpi tentang purnama.. sambil tersenyum, ia mengatakann
 "purr...purr..pur...",
Sepertinya dia mimpi indah tentang lelaki yang telah membuatnya terlena dengan waktu yang sangat singkat...
 Singkat cerita. Matahari pun telah terbit, .. nisapun terbangun..
"ternyata cuma mimpi"...

sambil memasang wajah murung.. tak bisa dipungkiri, gejolak rindu meminta temu terhadap sesosok lelaki yang membuatnya jatuh hati kian meronta ... Meronta meminta temu..
Sebulan telah berlalu.. nisapun masih mengingat kata kata purnama yang akan kembali ke desa lumpur yang ditinggalinya.. namun apa daya tanda tanda kehadirannya tak kunjung ada.  Nisa tetap beraktifitas seperti biasanya.. tetap bernyanyi, tetap melafalkan lirik lagu the Beatles yang tak pernah dilupanya..
....
Keesokan harinya... Seketika, ada suara ketokan pintu dirumah nisa..
 "tok..tok..tok..."

Nisapun hanya diam... Dalam hatinya
"ahhh siapa lagi nih yang iseng ketok pintu, di ketok, kubukain ehh gak ada , ahh sudahlah biarlah sudah"...
"Tok..tok.. tok"..
semakin keras..
"Assalamualaikum.... Permisi"...

Nisapun beranjak cepat setelah mendengar suara dari pengetok pintu tersebut...

"Tok..tok..tok"
 terus berbunyi, bergetar hingga kesudut pintu yang diketoknya...
..."waalaikunsalam" ucap nisa..
....Krekkkkkkkkkk.... 
"Waalaikumsalam"...
"Cari siapa ya mas"...
Dengan wajah yang masih lusuh..

"Selamat siang mba, ini ada surat buat mba"..
.... "Oh, surat dari siapa ya mas?"....
..."gak tau mba, yang tertulis cuman nama mba, dan alamat mba"...

Nisapun mengambil surat tersebut dengan sesekali melempar senyum kepada sang kurir surat tersebut..
..."makasih mba, permisi"...
"Iya mas, sama-sama"...
".. ehhhhhh, astaga.... Lupaa mba, tanda tangan dulu mba, hehehe"
"Oh iya mas".... Nisapun  menandatangani bukti pengambilan surat yang ditujukan kepadanya....
"Makasih mba, sekali.lagi.. Selamat siang"..
....."selamat siang mas, sama sama"
........... Nisapun kini merasa kaget, karena selama seumur hidupnya ia baru kali ini dapat surat, tak ada namanya pula..
"Apa aku masih punya keluarga ya, apa mungkin dari keluarga ibu atau bapak saya ya"...

Nisapun berpikiran bahwa surat itu kemungkinan berasal dari keluarganya..
"ahhh tapi kan, selama ibu dan bapak meninggal , gak ada satupun keluarga yang peduli sama nisa.. kalau ada pun aku masih gak percaya"...

Sedikit cerita... Selama meninggalnnya orang tua nisa.. nisa hanya hidup sebatang kara tanpa bantuan keluarga atau bisa dikatan nisapun merasa bahwa ia tdk memiliki keluarga....
Bingun.... Wajah, sedikit acuh... Ahh siapa ya..
.... Ssssssretttttttt, suratnya pun dirobek...
Dia keluarkan isi suratnya.. ia pun mulai membuka suratnya dari lipatan yang berkali kali lipat dari surat itu..
Dann........... Selesailah di buka dari lipatannya...
Nisapun mulai mengurut kan bacaannya, dari atas hingga ke bawah...

"Assalamualaikum wrb, untuk nisa yang selalu gemerlap gemerlip didesanya, yang selalu menjadi lampu terindah disudut desanya, yang selalu menjadi alasan untuk menetap didesa yang kotor penuh lumpur... "

Nisa terus membacanya dengan raut wajah serius....

..... " Sering kali kubertanya kepada kematian, haruskah kukesana untuk menyampaikan kepada bapak dan ibumu bahwa saya sangat mencintaimu..?, apakah Haruskah kukesana untuk menyampaikan bahwa hatiku hanya untukmu..?.. haruskah....?"

... Nisa pun mulai bingung, namun tetap serius membaca sepenggal kata demi kata dari isi surat tersebut..
"Kuberharap kepada gejolak rindu, kutak ingin rindu, kuberharap kepada gejolak cinta kutak ingin cinta, tapi sayang.. kuhanya  bisa sekedar berkata tanpa mencoba...."

....... "Hari ini, aku purnama ingin mengatakan bahwa sungguh berat rasanya menjadi bagian dari hatimu yang tak terungkap, sedih rasanya.. kuharus berkata bahwa kita tak akan mungkin pernah lagi untuk bertemu di depan penghulu dengan disaksikan banyak orang, mungkin bagimu bisa untuk bertemu aku pertama kali, tapi aku tak akan bisa lagi, setelah ini..."

Terdiam... Seketika... Terdiamm.... Ternyata surat ini dari purnama.. namun entah apa maksudnya, isi surat ini sangat tidak jelas, berisikan sebuah kata kata yang terlalu berlebiha, penghululah, apalah....
Nisapun melanjutkan membaca sepenggal demi sepenggal kata yang berisikan dari surat tersebut...
Nisapun melanjutkan membacabanya..
Dalam hatinya...

...."ini maksudnya apa ya"...
Hmmmmmmmm
....
            "Sepertinya, kutak bisa datang lagi untuk menemuimu sampai saat ini, janjiku hanya tinggal janji yang manis semanis permen... Iya, besok aku akan menikah dengan wanita yang pernah kutemui dimasa lakuku, iya aku akan menikahinya..!!!!!”
......
Nisa masih terdiam.. seolah olah dia masih belum mngerti apa yang akan terjadi kepadanya.. diamm.. terdiam.. namu raut wajahnya memperlihatkan kesedihan ..

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu, jarang aku dibuat gila oleh wanita, namun semenjak bertemu denganmu.. aku pun mulai menggila... Iya aku jatuh hati padamu...
.... Dulu...”

“Namun, aku harus memilih, aku harus memilih dua wanita yang aku anggap adalah sebuah pilihan, sebuah penentuan, iya aku memili masa laluku, iya... Aku memilihnya.. ada sebuah alasan yang tidak bisa saya sebutkan kenapa saya memilihnya.. "

Sesekali nisa mengedipkan matanya yang lama tertahan tak berkedip, ... Berkedip dengan raut wajah yang kini seolah olah bahwa ia juga menyanyangi purnama yang tak pernah ia perlihatkan lebih,...

"Sekali lagi maaf atas janjiku, sekali lagi maaf atas sikapku, sekali lagi aku minta maaf"..
..... "Wassalamu'alaikum wrb, Purnama"

.... Kalimat penutupnya pun telah dibacanya, namun dia bingun dengan surat yang dikirim oleh purnama, ada apa sebenarnya, apa yang akan terjadi pada dirinya...
Wajah yang masih bingung nisapun tiba tiba berkata...

" Iya aku juga jatuh hati padamu"..
 entah nisa sedang menghayal atau bagaimana.. sepenggal kalimat yang dikeluarkan sangat lain sekali...

"Namun, sayang kamu hanya lelaki yang sama dengan yang lainnya, mampu berteori dengan janji namun tak mampu di buktikan"...

Wow.... Gila...!!!! Ternyataa .... Terkuak sudahh....
"Aku sadar aku gak punya apa-apa untuk menjadi ukuranmu"..
... "Aku sadar.."

            Terus berbicara dengan sendirinya... Tak ada yang mendengarnya... Perlu diketahui bahwa nisa adalah sosok wanita  yang didambakan oleh banyak wanita namun tak pernah ada yg bisa membuatnya seperti ini.. semenjak kehadiran Purnama lah ia jd seperti ini. Nisapun mengakui dirinya akan perasaan terhadap lelaki brengsek yang didapatinya 1 bulan yang lalu.. ia dia purnama.. yang menerinya janji akan kembali kesini. Namun apa daya dia menikah Dengan orang lain yang telah menjadi masa lalunya.. purnama pun menikah, ia pun merubah hidupnya menjadi kepala keluarga yang tak pernah dibayangkannya.... Namun sedikit cerita, pernikahannya tidak berjalan dengan apa yang diharapkan nya.. kekasaran dihadapinya,.. kesedihan dihadapinya,.. keluarga yang berantakan.. hancur!!!!!
Namun meski begitu, mereka tetap masih berhubungan dengan status pernikahan....
Dilain cerita.. nisapun kini masih sesekali merenung disetiap senja sore menurungkan jingganya akan penunggu rindunya disudut desa lumpur yang kian meronta...
" Brengsek".. katanya...

"Ahhh baru kali ini aku seperti ini"...

...."ahh lupakan"... Nisapun menutup matanya dan merentangkan tubuhnya...
Diapun tertidur pulas...Hingga matahari kembali mengganggu tidurnya...
Singkat cerita, kini nisa sang putri berlian didesa lumpur yang kian hari semakin cantik bagai bunga yang tak kehausan lagi... nisa hidup bahagia, hidup tenang dirumah sempitnya yang ditinggalkan orang tuanya, dan ada hal yang berbeda kali ini, laki-laki yang mengangugima sekampung pun makin meronta ronta meminta temu disetiap paginya.. namun,
 “saya rasa itu adalah hal yang bukan luarbiasa, itu biasa saja bagiku, nisa memang istimewa...” kata dodi salah satu tetangga nisa yang juga pengagumnnya.....
nisa hidup bahagia, wajarlah dan pantaslah dia mendapatkannya...
Berbeda cerita dengan purnama sosok lelaki yang telah memberikan janji manis bagi nisa didesa lumpur sewaktu kehadirannya menyelesaikan tuga akhir dari kuliahnya.. purnama kini hidup dengan keadaan yang sangat terbalik dari kehidupan nisa yang bahagia... iya... sungguh mirisss katanya.. kehidupan rumah tangganya sangat jauh dari kata bahagia.. nyata adanya...!!!!! istrinya yang kini kembali membuat gaduh dikehidupannya, membuat kehidupan rumah tangganya tidak harmonis.. kenapa tidak ... sang istri kini telah bersama lelaki lain dibelakang purnama..
“gila rasanyaaa”, dengan memegangi kepalanya purnama pun berteriak!!!!....
singkat cerita, kehidupan dua sosok manusia yang sangat jauh berbeda kehidupannya.. kini telah memaksa untuk terus meminta bahagia kepada sang pencipta.. hingga hari tua, semoga saja!!!

Bersambung.......


NOTE:
Berperilaku baik bagai kipas berbutar tak terhenti adalah salah suatu keadaan yang teristimewa disebuah kehidupan, meminta duka adalah sebuah kesalahan.. berkata manis namun tak semanis kata adalah sebuah kesalahan yang sering dibuat oleh para kaum lelaki berkumis jarum dimuka bumi.. kuharap, sosok wanita yang pernah menjadi seperti nisa akan mendapatkan kebahagian dari lelaki biru muda yang dikirimkan tuhan lewat senjanya. Kuharap, sangat berharap...
Perpisahan bukanlah akhir dari pertemuan.. melainkan perpisahan adalah sebuah jalan menuju kebahagian.. tuhan tau mana yang baik untuk kalian wahai kaum skin care di muka bumi....
Dan kuberharap kepada lelaki lelaki pemburu jingga yang merona agar tetap mejaga harga dirinya, tetap dipandang baik bagi jingganya, sesekali berbuat hati jinggamu menangis maka kau adalah laknat baginya.. hentikanlah, kuingin sepasang sosok yang bahagia dimuka bumi ini tanpa adanya sebuah kelaknatan yang tersimbung malu... berbahagialah kalian,
Bahagialah selamnya, yang buruk perbaiki, yang baik buatlah tambah baik......
(nama,tempat adalah sebuah fiktif)

----------------------------------------------------------------
CP Wa atau Seluler +6289 5342 1502 41
E-Mail: hrlsyamspd@gmail.com
Sosial Media:
IG @hrlsyam
FB Haerul Syam KP
LINE id:hrlsyam
--------------------------
Jangan lupa tinggalkan komentar/saran
Untuk lebih memotivasi diri saya agar tetap menghasilkan tulisan tulisan penuh makna setiap harinya!
.
Something good need a long time


Komentar

Unknown mengatakan…
Siap bossku
Haerul Syam mengatakan…
okemi bosku wkwkwk

Postingan populer dari blog ini

Jingga Sore Sebentar Lagi Mendatangkan Rindu (Part2)-(Kutukan Sang Pencipta)

Writer:Haerul Syam KP Kutukan Sang Pencipta Matahari kini mulai terbit dan terlihat indah di ufuk timur, berpancarkan cahaya tenang gemerlap mengelilingi sudut kota di ibu kota, tentunya indah! Sungguh! Nyata adanya.. Memandangi cahaya cahaya penuh cinta seakan memaksa hati untuk terus berkata. "ahhh mungkin saja dia tak melihat bayangan dari percikan jingga yang kian merona, ahh sudahlahh... Biarkan saja. "          Seketika matahari pun kian meronta naik ke angkasa, hampir saja kudibuat buta akibatnya. sinarnya yang kian memanas membakar tubuh tak sadar aku dibuatnya.. Kini waktu telah menunjukkan Pukul 12:00 Wita dihari minggu yang penuh ketiadaan rasa..   matahari  pun telah membuang warna cahaya indahnya. Purnama pun beranjak dari tempat duduknya, dan melangkahkan kakinya untuk menuju rumahnya... Ia, dia purnama.. sosok lelaki angkuh sombong yang selalu saja melafalkan dengan mulus akan janjinya kepada wanita...

Pertikaian Dengan Jarak & Waktu (Angin & Hujan)

                                Angin & Hujan Ninety Sixed Hour ago, Sebuah kalimat kalimat tak asing mulai terdengar ditelinga, mengharapkan sebuah keajaiban dimana hujan berhenti agar hati bisa bersedih. Terkalahkan oleh hujan dimalam hari, membuatnya begitu murka akan keadaannya yang tak bisa dipahami. Kemudian, seketika suara rintihan hujan mulai sedikit mengontrol emosi memberikan ruang terhadap siapa saja yang ingin menggantikan nya. Namun, nyatanya kehadiran hujan selalu tak dihargai akan kebenaran yang ada. Tak pernah disyukuri oleh siapa saja. Pada akhirnya angin mulai mengerti tentang hatinya yang terombang ambing oleh serpihan kepedihan yang diperolehnya dari siapa saja. Tiupan angin menghantarkan hujan memberikan kalimat yang berisikan "aku ingin dihargai" Katanya, Kemudian, burung burung hanya menyaksikan kepedihan yang hujan & angin hadapi. Tak ada sebuah pertikaian berarti namun penuh...